Hiburan

Cerita Pendek Hewan yang Wajib Kamu Baca

Cerita Pendek Hewan – Cerpen yang memiliki tokoh utama bintang yang digambarkan berperilaku sebagaimana manusia ini sering disebut fabel. Seringkali fabel digunakan sebagai dongeng yang dibacakan untuk anak-anak sebelum tidur sebagai dongeng pengantar tidur.

Di dalam sebuah fabel terdapat pesan moral yang bertujuan membentuk karakter untuk menjadi pribadi yang baik di masa yang akan datang.

Tips agar Anak Tertarik untuk Mendengarkan Cerita Fiksi Pendek tentang Hewan

Bagaimana, seru juga ‘kan baca-baca cerita fauna di atas? Selain memilih cerita mana yang cukup menarik, Grameds juga harus tahu nih bagaimana caranya supaya si kecil tertarik untuk mendengarkan cerita kita? Tenang saja, ada beberapa tips yang bisa dicoba!

  1. Bikin Suasana Nyaman

Buatlah suasana mendengarkan cerita di kamar cukup membuat si anak nyaman. Kamu bisa menyiapkan camilan yang enak, selimut yang hangat, dan penerangan yang mendukung untuk dongeng sebelum tidur. Tambahkan juga aneka bantal empuk supaya si kecil semakin nyaman.

  1. Gunakan Suara yang Menarik

Jangan sampai Grameds membaca cerita tapi memakai nada yang datar dan bosenin. Cobalah sekali-kali untuk menirukan suara tiap karakternya dengan lucu dan menggemaskan.

Misalnya, gunakan suara serak untuk binatang singa, suara berat buat gajah, dan suara melengking untuk burung. Mereka bisa mengenali karakternya dengan mudah jadinya deh!

  1. Libatkan Anak dalam Cerita

Supaya lebih ekstra, mintalah supaya si kecil mau berakting jadi salah satu tokoh cerita. Dia bisa melompat-lompat seperti kelinci atau mengepakkan tangannya layaknya burung. Inilah yang buat mereka selalu menantikan momen dongeng sebelum tidur dengan kamu?

  1. Gunakan Alat Peraga

Terakhir, untuk menambah daya tariknya, gunakan aneka properti yang sesuai dengan cerita yang didongengkan. Contohnya boneka tangan yang menyerupai hewan-hewan karakternya ataupun pepohonan sebagai latarnya.

Cerita Pendek Hewan

  • Semut yang Rajin dan Belalang si Pemusik

Di sebuah padang rumput yang luas, hiduplah sebuah koloni semut yang rajin bekerja. Mereka mengumpulkan makanan setiap hari untuk persiapan musim dingin. Sementara itu, seekor belalang bernama Melodi hanya menghabiskan waktunya untuk bermain musik dan bernyanyi.

“Hei, Semut!” sapa Melodi suatu hari. “Mengapa kalian bekerja begitu keras? Ayo kita bermain musik bersama!”

Seekor semut bernama Si Rajin berhenti sejenak dan menjawab, “Kami harus mengumpulkan makanan untuk musim dingin, Melodi. Jika tidak, kami akan kelaparan.”

Melodi tertawa. “Musim dingin masih lama! Kenapa tidak bersenang-senang saja?”

“Mendingan siap-siap dari sekarang daripada nanti menyesal,” ujar si Rajin sambil terus bekerja.

Melodi terus bermain musik dan bernyanyi sepanjang musim panas. Ketika musim dingin tiba, ia kedinginan dan kelaparan. Dengan tubuh menggigil, ia mendatangi rumah semut.

Baca Juga:   Film Drama Korea Subtitle Indonesia: Romantis dan Sedih

“Tolong, Semut!” pinta Melodi. “Aku sangat lapar dan kedinginan.”

Si Rajin dan teman-teman semutnya iba melihat Melodi. Mereka memberinya makanan dan tempat tinggal yang hangat. Melodi belajar dari kesalahannya dan berjanji untuk tidak malas lagi.

  • Petualangan Seru Kura-kura dan Kelinci

Kura-kura dan Kelinci adalah sahabat baik yang suka berpetualang. Suatu hari, mereka memutuskan untuk menjelajahi hutan yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya.

“Ayo, Kelinci! Kita pasti akan menemukan banyak hal menarik di hutan ini,” kata Kura-kura dengan semangat.

“Tentu saja, Kura-kura!” jawab Kelinci. “Aku sudah tidak sabar!”

Mereka berjalan menyusuri hutan yang lebat. Tiba-tiba, mereka mendengar suara gemuruh air terjun.

“Wah, ada air terjun!” seru Kelinci. “Ayo kita lihat!”

Mereka berlari menuju sumber suara dan menemukan air terjun yang indah. Kura-kura dan Kelinci bermain air dengan gembira.

Tiba-tiba, mereka melihat seekor anak burung yang terjebak di ranting pohon yang tinggi. Anak burung itu menangis ketakutan.

“Kita harus menolongnya!” kata Kura-kura.

Kelinci mencoba memanjat pohon, tapi tidak berhasil. Kura-kura yang melihat itu punya ide. Ia meminta Kelinci untuk menggendongnya di punggung. Dengan perlahan, Kelinci memanjat pohon sambil membawa Kura-kura di punggungnya.

Akhirnya, mereka berhasil mencapai ranting tempat anak burung itu terjebak. Kura-kura dengan hati-hati melepaskan anak burung itu dari ranting. Anak burung itu sangat berterima kasih kepada Kura-kura dan Kelinci.

Kura-kura dan Kelinci melanjutkan petualangan mereka dengan hati yang senang. Mereka belajar bahwa dengan bekerja sama, mereka bisa mengatasi segala rintangan.

  • Si Kancil dan Buaya: Kecerdikan Mengalahkan Kekuatan

Si Kancil, hewan yang terkenal cerdik, sedang berjalan di tepi sungai saat melihat banyak buah-buahan yang lezat di seberang sungai. Namun, ia tidak bisa berenang.

Tiba-tiba, ia melihat seekor buaya besar sedang berjemur di bawah sinar matahari.

“Permisi, Tuan Buaya,” sapa Kancil dengan sopan. “Maukah kau membantuku menyeberang sungai?”

Buaya itu tersenyum licik. “Tentu saja, Kancil. Tapi, setelah sampai di seberang, aku akan menjadikanmu santapan lezatku.”

Kancil tidak gentar. Ia punya ide untuk mengelabui buaya.

“Baiklah, Tuan Buaya,” kata Kancil. “Tapi, sebelum kita menyeberang, aku ingin menghitung berapa banyak buaya yang ada di sungai ini. Tolong panggil teman-temanmu.”

Buaya itu setuju dan memanggil semua teman-temannya. Si Kancil kemudian melompat dari punggung buaya satu ke buaya lainnya sambil menghitung.

Baca Juga:   Drama Korea Romantic Populer

“Satu, dua, tiga, empat, lima…” hitung Kancil.

Ketika sampai di seberang sungai, Kancil segera melompat ke darat dan berlari menjauh sambil tertawa.

“Terima kasih tumpangannya, Tuan-tuan Buaya! Sampai jumpa lagi!” teriak Kancil.

Buaya itu sangat marah karena telah ditipu oleh Kancil.

  • Petualangan Riko si Rubah Cerdik

Riko, seekor rubah yang terkenal cerdik, sedang mencari makan di hutan. Tiba-tiba, ia melihat seekor serigala lapar sedang mengincar seekor kelinci kecil.

“Gawat! Kelinci itu dalam bahaya!” gumam Riko. “Aku harus menolongnya!”

Dengan cepat, Riko berlari ke arah serigala dan berteriak, “Hei, serigala! Aku punya makanan yang lebih enak untukmu!”

Serigala itu berhenti dan menatap Riko dengan curiga. “Apa maksudmu?” geramnya.

Riko kemudian mengeluarkan sepotong keju dari sakunya dan memberikannya kepada serigala.

“Ini, makanlah! Keju ini jauh lebih enak daripada kelinci kecil itu,” kata Riko.

Serigala itu memakan keju dengan lahap. Setelah kenyang, ia mengelus perutnya dan berkata, “Terima kasih, Rubah. Kau benar, keju ini memang lezat.”

Kelinci kecil itu pun selamat berkat kecerdikan Riko. Ia melompat kegirangan dan berterima kasih kepada Riko.

  • Persahabatan Beda Spesies: Momo si Monyet dan Koko si Kura-Kura

Momo, seekor monyet yang lincah, dan Koko, seekor kura-kura yang lambat, adalah sahabat karib. Meskipun berbeda spesies dan sifat, mereka selalu bermain bersama.

Suatu hari, mereka sedang berlomba lari. Tentu saja, Momo dengan mudah memenangkan perlombaan.

“Aku menang lagi!” teriak Momo sambil melompat kegirangan.

Koko hanya tersenyum. “Selamat, Momo! Kamu memang cepat sekali,” katanya dengan tulus.

Momo merasa tidak enak karena selalu menang. Ia ingin Koko juga merasakan kemenangan.

“Koko, bagaimana kalau kita lomba memanjat pohon?” usul Momo.

Koko menggeleng. “Aku tidak bisa memanjat pohon, Momo,” katanya.

Momo berpikir sejenak. Kemudian, ia mendapat ide. “Bagaimana kalau kita lomba berenang?”

Koko tersenyum lebar. “Aku suka berenang! Ayo kita lomba!”

Kali ini, Koko yang memenangkan perlombaan. Momo sangat senang melihat sahabatnya bahagia. Mereka belajar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan persahabatan sejati adalah tentang saling menghargai perbedaan.

  • Dua Ekor Kambing

Suatu hari, ada dua ekor kambing tengah berjalan tampak gagah dari arah yang berlawanan, sekelilingnya merupakan pegunungan curam. Kebetulan mereka pun bertemu di tepi jurang secara bersamaan dan jurang itu cukup curam karena adanya air yang mengalir deras.

Baca Juga:   Drama Korea Romantic Populer

Untuk menyebrangi jurang, mereka menggunakan sebatang pohon. Sayangnya jembatan itu cukup kecil sehingga tidak bisa dilewati secara bersamaan.

Kedua kambing tersebut pun tidak takut. Harga diri dan kesombongannya tidak membuat mereka mengalah untuk memberikan jalan.

Alhasil mereka saling dorong menggunakan tanduk hingga akhirnya tersapu oleh aliran air dan terjatuh ke jurang. Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini yaitu lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.

  • Ulat yang Sombong

Diceritakan di sebuah hutan yang lebat ada 2 ekor ulat. Salah satu ekor ulat bernama Fintu, ia terkenal ramah, rendah hati dan baik. Sementara ulat satunya bernama Tuvi memiliki sifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain.

Pada suatu hari, ketika Fintu tengah mencari makanan, bertemulah dengan Tuvi. Fintu pun bertanya untuk meminta makanan Tuvi namun ia menolaknya dan tidak mau berbagi makanan dengan Fintu.

“Sana cari makanan lain” Tolak Tuvi kepada Fintu. Fintu pun menunduk seraya mengatakan “baiklah” lalu pergi berlalu.

Suatu hari saat diadakan pesta hutan, semua binatang pun diundang dan Putha Si Burung Hantu dengan gesit membagikan undangan daun itu di malam hari dan menaruhnya di depan pintu rumah para binatang.

Terdengar sorak Catty si anak kucing berkata “Asyik! Pasti banyak makanan di sana dan bisa makan sepuasnya!”. “Aku juga bisa makan biji-bijian kan?” Kata Chacky Si Ayam Jago. Fintu pun hanya tersenyum mendengar perkataan teman-temannya.

Namun tiba-tiba Tuvi menyaut dengan angkuh mengatakan “Ah tenang saja, ini hanya pesta kecil! Suatu saat aku akan membuat pesta lebih besar”! “Tuvi kau tidak boleh seperti itu!” Kata Piku Si Beruang Madu Tuvi pun berkata seraya pergi “Huh! Biarkan saja!

Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu menjadi kepompong dan menjalani hidup seperti biasa. Beberapa minggu kemudian, Tuvi dan pintu keluar dari kepompongnya.

Tidak disangka, Sayap Tuvi berwarna hitam! Sementara Fintu malah berwarna-warni. Tuvi pun tahu bahwa itu akibat keangkuhannya dan sekarang menyesal. Pesan moral yang bisa diambil dari dongeng hewan pendek untuk anak SD ini yaitu kita tidak boleh memiliki sifat yang angkuh.

Itulah pembahasan mengenai Cerita Pendek Hewan beserta beberapa contoh cerpen tentang hewan, semoga dapat menjadi referensi untuk kita semua, sekian terima kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button